Monday, 7 July 2014

  BARINGAN EMPAT SURAT
 
Pengertian Dasar
Baringan empat surat (45) drj adalah baringan sudut berganda dimana
baringan kedua berada melintang dengan kapal membentuk sudut 90 drj ,
yang artinya dimana garis baringan dipeta terlukis untuk Baringan Sejati I
(Bs.I) dengan sudut 45 drj dan baringan sejati II (Bs.II) dengan sudut 90 drj .
Seperti pada baringan sudut berganda pada baringan kedua (Bs.II) yang
telah dijabarkan menjadi Baringan Pedoman (Bp.II) dijaga pada pedoman
baringan sampai benda baringan tersebut sama (tepat) dengan Baringan
Pedoman yang dihitung (90).
Jika baringannya (Bp) cocok ,kemudian jam/waktu dicatat dan jarak
ditempuh dari baringan I ke baringan II jiga dihitung. Kemudian akhirnya
posisi kapal (S) dapat diketemukan Langkah-langkah membaring
 
Langkah-langkah proses baringan empat surat (450 ) seperti tersusun dan
terurai berurutan dibawah ini :
Adapun caranya adalah sebagai berikut :
 
1. Dipeta dilukiskan garis garis baringan benda I dan II sedemikian rupa
sehingga membentuk sudut 45 drj (4 surat) dan 90 drj dengan garis
haluan kapal,
2. Baringan Sejati (Bs.I) dan Baringan Sejati II (Bs.II) diubah menjadi
BP.I dan Bp.II,
3. Mualim jaga bersiap siap di mawar pedoman / kompas baringan, pada
saat Bp.I cocok dengan arah baringan yang telah dihitung dicatat jam
/ pukul / penunjuk waktu, pada saat Bp.II cocok dengan arah baringan
yang telah dihitung dicatat jam / pukul / penunjuk waktu dan jarak
4. Jarak yang ditempuh dari baringan I sampai baringan II dihitung dan
jangkakan dari benda A pada garis baringan II didapatkan titik S,
5. Titik S pada baringan sejati II (Bs.II) merupakan posisi kapal.
 
 

Pandu kapal

CARA PENENTUAN POSISI KAPAL DENGAN BARINGAN MATAHARI


Cara menentukan posisi kapal dengan baringan benda angkasa Matahari yaitu caranya sebagai berikut ;
1. Mencari Titik Tinggi Matahari (posisi Matahari :lintang & bujur)
2. Mencari Arah Garis Tinggi Matahari (Azimuth Matahari)
3. Baringan Matahari harus 2 kali penilikan, biasanya penilikan pertama dan kedua selisih 1 jam .
4. Perpotongan 2 AGT itu  adalah  posisi kapal. 

Teknik Pelayaran


Merencanakan pelayaran

Pada abad ke-21, bila anda berlayar anda harus mengambil keprutusan dari  dunia ( modern dan kuno ) yang mengatakan bahwa anda bisa dapat menentukan  posisi kapal Anda : dengan peta, kompas dan pensil, namun anda harus cukup akrab dengan peralatan elektronik dan lain-lain yang dibuat,  ( untuk mempermudah hidup anda).
Kuno, paling mahal dan paling tidak terlalu efektif adalah alat navigasi radio pencari arah – RDF. Hal ini tidaklah terlalu akurat dan harga lebih mahal dibanding sistem loran, yang lebih tepat dan menyajikan informasi dalam suatu bentuk visual, yang mungkin lebih baik digunakan. Yang paling penting sistem navigasi radio untuk non-profesional saat ini adalah Loran-C dan GPS (Global Positioning System). Sistem pantai Loran berbasis gelombang radio transmisi, sedangkan GPS menerima sinyal dari satelit di orbit bumi. GPS yang paling akurat, paling mahal, dan paling rentan terhadap atmosfer.
Baik Loran dan GPS memiliki fungsi yang sama – yang utama adalah untuk memberikan informasi posisi kapal  (POS – posisi). Mereka juga memberikan SOG (kecepatan di atas tanah), COG (tentu saja di atas tanah), range (jarak) untuk tujuan (Ping), membawa dari tujuan (BRG), perkiraan waktu kedatangan (ETA), Waktu yang Diperlukan untuk Dapatkan ke tujuan (TTG), kecepatan (VMG), XTG (cross-track error), dan tentu saja, tanggal dan waktu.  Sebagian GPS  juga memiliki apa yang disebut port NMEA , di bagian belakang instrumen, untuk koneksi dengan perangkat elektronik lainnya seperti kedalaman (sounder), Auto pilot, laptop, dan peralatan lainnya.
Penggunaan efektif dari posisi (POS) adalah terkait erat dengan skala atau ketepatan tabel digunakan. Akurasi yang dapat diandalkan dengan sebagian besar unit yang sejauh tersedia adalah sekitar 100 m.  Jadi ini seharusnya tidak menjadi masalah di laut lepas atau mendekati pantai, tetapi ketika Anda sangat dekat dengan pelabuhan, atau ke pantai, Anda harus melakukan secara manual – yaitu, Anda harus waspada, dan untuk memperhitungkan dengan sangat baik dan tepat situasi sehingga Anda masuk pelabuhan dan mem baring dengan aman dan jelas. Sangat menarik untuk melihat bagaimana lingkaran kesalahan GPS berkurang dengan meningkatnya skala. Untuk skala 1:5000 bagan dari kesalahan lingkaran dengan diameter 2 cm, untuk 1:80 000, diameter lingkaran ini adalah sekitar 1 – 2 mm. Kecepatan di atas tanah (SOG) pengukuran yang Anda butuhkan hanya untuk perbandingan dengan data yang anda peroleh dari speedometer atau log – sehingga Anda memahami pasang surut dan arus sungai.
GPS dapat memiliki peranan tak ternilai dalam merencanakan suatu kursus, karena Anda dapat memasukkan titik arah perjalanan, atau tujuan dan perangkat ini akan menghitung saja, jarak, dan perkiraan waktu untuk setiap titik dari perjalanan. Karena peralatan ini memiliki memori besar, mereka benar-benar dapat menyimpan banyak informasi tentang arus, yang karang, juga kompas deviasi / variasi.  Hal ini perlu untuk mengatakan bahwa (asalkan Anda tahu bagaimana menggunakannya dengan benar!) GPS adalah cara yang lebih cepat dan lebih aman untuk menghitung daripada dengan cara manual. Anda dapat memilih untuk kursus keluaran antara lingkaran besar dan rhumb baris. Yang TTG dan fungsi ETA membantu perencanaan kursus yang sangat penting.

Soal Dinas jaga dan P2TL Tingkat III SMK Pelayaran

P2TL DAN DINAS JAGA UNTUK PELAUT DASAR (BAGIAN 2)




BAB IV
PENERANGAN DAN SOSOK BENDA

Indikator keberhasilan :
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diklat  mampu menjelaskan 
tentang pengertian dan  jenis-jenis dari penerangan dan sosok benda.
         



  
A.     Penerangan
Penerangan yang dimaksud disini adalah lampu-lampu yang wajib diperlihatkan oleh sebuah kapal pada keadaan tertentu. Penerangan tersebut wajib diperlihatkan mulai dari matahari tenggelam sampai dengan matahari terbit dan boleh diperlihatkan pada saat matahari terbit sampai matahari tenggelam pada keadaan tertentu ( asap tebal, kabut, badai salju, hujan angin ).
1.       Jenis-jenis penerangan
a.      Penerangan Tiang adalah penerangan putih yang dipasang di atas sumbu muka belakang kapal yang menunjukkan cahaya yang tidak terputus – putus dengan busur cakrawala 225 derajat.
untuk  kapal  yang : 
Panjang  <  50  meter  à  satu   buah  pen. tiang.
Panjang  ≥  50  meter  à  dua   buah   pen.  Tiang
 Sektor  tampak :  225 °



 

b.      Penerangan Lambung adalah penerangan hijau dilambung kanan dan merah di lambung kiri yang menunjukkan cahaya yang tidak terputus – putus dengan busur cakrawala 112,5 derajat.
Penerangan  lambung :
         Kanan  :  hijau
         Kiri :  merah      112 ½ °                            






c.      Penerangan Buritan adalah penerangan putih yang dipasang di buritan yang menunjukkan cahaya yang tidak terputus-putus meliputi busur cakrawala 135 derajat.

 Penerangan  buritan  +   Penerangan   tunda
     Buritan  :  putih
     Tunda :  kuning

d.      Penerangan tunda adalah penerangan berwarna kuning yang dipasang di buritan yang menunjukkan cahaya yang tidak terputus – putus meliputi busur cakrawala 135 derajat.
e.      Penerangan Keliling adalah penerangan yang menunjukkan cahaya yang tidak terputus – putus meliputi busur cakrawala 360 derajat ( warna merah, hijau, putih, atau kuning ).
f.        Penerangan Cerlang adalah penerangan yang mempunyai karakter 120 kedipan atau lebih setiap menitnya.

Kapal  yang sedang berlayar dan mempunyai laju terhadap air harus menyalakan  penerangan  tiang, penerangan lambung , dan penerangan buritan.
B.     Sosok benda
Sosok Benda adalah sebuah bentuk tertentu berwarna hitam yang harus diperlihatkan oleh kapal jika dalam keadaan tertentu, mulai dari matahari terbit sampai dengan matahari terbenam. Jenis – jenisnya adalah bola – bola, kerucut, belah ketupat dan silinder











                
















C.     Rangkuman
Penerangan adalah lampu-lampu yang wajib diperlihatkan oleh sebuah kapal pada keadaan tertentu. Penerangan tersebut wajib diperlihatkan mulai dari matahari tenggelam sampai dengan matahari terbit. Jenis-jenis penerangan antara lain penerangan ; tiang, lambung, buritan, tunda, keliling dan cerlang.
Sosok Benda adalah sebuah bentuk tertentu berwarna hitam yang harus diperlihatkan oleh kapal jika dalam keadaan tertentu, mulai dari matahari terbit sampai dengan matahari terbenam. Jenis – jenisnya adalah bola – bola, kerucut, belah ketupat dan silinder
D.     Latihan
1.      Apa yang dimaksud dengan penerangan?
2.      Apa yang dimaksud dengan sosok benda?
3.      Berapa sektor nampak penerangan tiang, penerangan lambung dan penerangan buritan?
4.      Apa yang dimaksud dengan penerangan keliling dan penerangan cerlang!
5.      Kapan penerangan dan sosok benda diperlihatkan?


BAB V
ISYARAT BUNYI

Indikator keberhasilan :
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta 
diklat  mampu menjelaskan isyarat olah 
gerak dan isyarat tampak terbatas yang di perdengarkan oleh kapal..
           




A.     Isyarat Olah Gerak
Isyarat olah gerak adalah isyarat bunyi yang diperdengarkan saat kapal sedang berolah gerak (belok kanan, belok kiri, mundur, menyusul).
Kata “ suling “ berarti alat isyarat bunyi yang dapat menghasilkan tiupan-tiupan yang ditentukan dan yang memenuhi perincian-perincian didalam Lampiran III Peraturan-peraturan P2TL 1972.
Istilah “ tiup pendek “ berarti tiupan yang lamanya kira-kira satu detik
Istilah “ tiup panjang “ berarti tiupan yang lamanya 4 sampai 6 detik.
Jika kapal tenaga sedang berlayar dalam keadaan saling melihat satu sama lain, isyarat yang diperdengarkan adalah :
1.      Satu tiup  pendek  ( · )  artinya Saya sedang merubah haluan ke kanan.
2.      Dua tiup pendek ( ·· )  artinya Saya sedang merubah haluan ke kiri.
3.      Tiga tiup pendek ( ···)  artinya Mesin saya sedang bergerak mundur.
4.      Setiap kapal boleh menambah isyarat – isyarat suling di atas dengan isyarat – isyarat cahaya atau cerlang.
5.      Jika kapal dalam situasi penyusulan ( saling melihat di dalam alur pelayaran / air pelayaran sempit ).
a.      Kapal yang menyusul kapal lain
·    Dua tiup panjang, satu tiup pendek .   (  -  -  ·  )
Artinya Saya hendak menyusul melewati sisi kanan anda
·    Dua tiup panjang, dua tiup pendek .   ( -  - · · )
Artinya Saya hendak menyusul melewati sisi kiri anda.

b.      Kapal yang disusul kapal lain
·    Apabila setuju segera membunyikan :
satu tiup panjang, satu tiup pendek, satu tiup panjang, satu tiup pendek.  ( - · - · )
·    Apabila ragu-ragu segera membunyikan :
sekurang-kurangnya lima tiup pendek dengan cepat.
( ·····)


Isyarat bunyi lain yang dipancarkan oleh kapal yang sedang di assist untuk tug boat pembantu (assist tug ).
a.          Ikatkan tali tug ( · - )
b.          Tarik atau dorong ke kekanan ( · )
c.          Tarik atau dorong kekiri ( · · )    
d.          Tarik kedepan atau mulai memutar ( - )
e.          Tarik ke belakang ( · · · )
f.            Berhenti menarik atau mendorong ( ·· ·· )
g.          Lepas tali tug (- ···· ETC )
h.          Tug mengalami keadaan darurat ( ····· -) 

B.     Isyarat Tampak Terbatas
Isyarat tampak terbatas adalah isyarat bunyi yang diperdengarkan saat kapal memasuki daerah tampak terbatas (daerah yang berkabut). Isyarat tampak terbatas sering disebut dengan istilah isyarat kabut. Sesuai dengan aturan P2TL 1972 setiap kapal yang berada di daerah tampak terbatas Setiap kapal harus berjalan dengan kecepatan aman yang disesuaikan dengan keadaan dan suasana penglihatan terbatas yang ada, kapal tenaga harus menyiapkan mesin-mesinnya untuk segera dapat berolah gerak, setiap kapal harus benar-benar memperhatikan keadaan dan suasana penglihatan terbatas yang ada. Berikut isyarat-isyarat yang diperdengarkan oleh masing-masing kapal saat memasuki daerah tampak terbatas sesuai dengan aturan 35 P2TL 1972 :
1.      Kapal tenaga sedang melaju :
( - ) Satu tiup panjang ( Selang waktu tidak lebih dari 2 menit ).
2.      Kapal tenaga sedang berlayar, tapi berhenti dan tidak melaju :
( -  - ) Dua tiup panjang berturut – turut ( Selang waktu tidak lebih dari 2 menit )
3.      Bagi,
-     Kapal terbatas berolah gerak,
-     Kapal tidak dapat berolah gerak,
-     Kapal terkekang saratnya,
-     Kapal layar,
-     Kapal sedang menangkap ikan,
-     Kapal sedang menunda atau mendorong kapal lain :
( - ··) Satu tiup panjang dua tiup pendek ( Selang waktu tidak lebih dari 2 menit )
4.      Kapal yang ditunda yang paling belakang jika diawaki :
( - ···) Satu tiup panjang, tiga tiup pendek ( Selang waktu tidak lebih dari 2 menit )
5.      Kapal yang sedang berlabuh jangkar :
-             Kapal panjang kurang dari 100 m :
Memukul genta / bel dengan cepat selama kira-kira 5 detik                        ( Selang waktu tidak lebih dari 1 menit ).
-             Kapal panjang lebih dari 100 m :
a)     Memukul genta / bel dengan cepat selama kira-kira 5 detik di bagian depan kapal, diikuti  dengan :
b)     Membunyikan gong dengan cepat selama kira-kira 5 detik di buritan.

Jika terlihat / mendengar ada kapal lain mendekat, boleh membunyikan :
Satu tiup pendek, satu tiup panjang, satu tiup pendek ( · - ·)
Artinya Kapal saya tidak melaju, anda dapat melewati saya dengan hati - hati .

C.     Rangkuman
Isyarat olah gerak adalah isyarat bunyi yang diperdengarkan saat kapal sedang berolah gerak (belok kanan, belok kiri, mundur, menyusul). Isyarat tampak terbatas adalah isyarat bunyi yang diperdengarkan saat kapal memasuki daerah tampak terbatas (daerah yang berkabut). Isyarat tampak terbatas sering disebut dengan istilah isyarat kabut. 
D.     Latihan
1.      Apa yang dimaksud dengan satu tiup pendek?
2.      Apa yang dimaksud dengan istilah satu tiup panjang?
3.      Bagaimana isyarat kabut yang diperdengarkan oleh kapal tenaga sedang berlayar, tapi berhenti dan tidak melaju?
4.      Bagaimana isyarat kabut yang diperdengarkan oleh kapal yang tidak dapat berolah gerak
5.      Apa arti isyarat olah gerak berikut :
a.    Satu tiup pendek
b.    Dua tiup pendek
c.     Tiga tiup pendek


BAB VI
PENUTUP
           

A.     Kesimpulan
Mata diklat P2TL & Dinas Jaga adalah mata diklat produktif yang harus ditempuh oleh peserta diklat pelaut dasar. Dalam mata diklat ini diajarkan tentang peraturan yang berhubungan dengan tugas jaga, peraturan pencegahan penggunaan alkohol dan obat-obat terlarang, tugas dan tanggung jawab juru mudi saat dinas jaga diatas kapal. Selain itu juga diajarkan bagaimana cara melaksanakan tugas jaga diatas kapal, pengetahuan tentang pengamatan keliling, penerangan dan sosok benda serta isyarat bunyi. Dengan demikian semoga  peserta diklat akan mampu melaksanakan tugasnya sebagai juru mudi diatas kapal.    
B.     Implikasi
Dari hasil pembelajaran yang dilakukan dalam mata diklat P2TL & Dinas Jaga, para peserta diklat dapat memahami  peraturan, tugas dan tanggung jawab serta pengetahuan-pengetahuan dasar kepelautan yang sangat bermanfaat sebagai bekal untuk bekerja sebagai juru mudi di atas kapal.  
C.     Tindak Lanjut
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan   pembelajaran ini, peserta diklat diwajibkan untuk melaksanakan tugas Praktek Laut (Prala) di kapal. Tugas Prala ini dilaksanakan di atas kapal-kapal niaga selama 6 (enam) bulan, agar pengetahuan/teori-teori yang telah diperoleh dapat dipraktekkan di tempat kerja sesungguhnya.  


DAFTAR PUSTAKA
           

1.         Dinas jaga DTPD, Tim BP2IP Tangerang (2005)
2.         STCW ’95 ( incl. amendm ent 2)
3.         A guide to the Collision Avoidance Rules, Cockroft, 5th ed, 1996
6.         Singapore port Information Edition 2004, MPA Singapore 2004

  BARINGAN EMPAT SURAT   Pengertian Dasar Baringan empat surat (45) drj adalah baringan sudut berganda dimana baringan kedua berada...